Guru Besar Fakultas Pertanian, IPB University, sekaligus Ketua Bidang Kajian Kebijakan Peragi, Edi Santosa menyebut, berdasarkan hitungan estimasi dari panen raya awal Maret hingga April akan surplus sekitar 2,5 juta ton beras. Sedangkan untuk konsumsi bulanan sekitar 2,7 juta ton, maka terdapat defisit untuk Mei 2021 sekitar 0,2 juta ton dan stok di Bulog sekitar 1,5 juta ton.
“Kalau dari neraca impor untuk menutupi defisit menurut saya kebijakan impor sudah tepat. Bagaimanapun, kita tidak ingin melihat harga beras melambung,” katanya kepada Sariagri.