Menjalankan ibadah puasa di negara orang tentu saja menjadi cerita tersendiri dan unik. Bulan Ramadhan tahun 2020 ini di Amerika Serikat jatuh pada musim semi dimana suhu bisa fluktuatif mulai dari 6-12 derajat Celsius.
Anggi Nindita, SP. MSi adalah salah satu staf pengajar di Divisi Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB yang saat ini sedang menjalankan tugas belajar program doktor di University of Wisconsin-Madison, USA dengan beasiswa Dikti Funded Fulbright. Menurut Anggi Nindita, “Bulan puasa pertama di Amerika dimana waktu puasa adalah 16-17 jam lebih lama dibandingkan puasa di Indonesia. Tahun ini bulan puasa jatuh di musim semi (spring) rasanya tidak panas seperti di musim panas di Amerika pada umumnya atau seperti di Indonesia yang merupakan negara tropis, di tengah suasana pandemi COVID19 tentu saja ibadah puasa menjadi sangat berbeda, sholat tarawih berjamaah di masjid dan acara buka puasa bersama ditiadakan. Hal ini dikarenakan masih dihimbau untuk berkerja dari rumah (work-from-Home) sampai dengan akhir bulan Mei untuk menghindari penularan virus COVID19. Oleh karena itu, maka kegiatan fisik bukan salah satu kendala tetapi bagaimana mengisi hari-hari di bulan Ramadhan tetap penuh dengan ibadah dari rumah dan bagaimana menyeimbangkan dengan kegiatan perkuliahan dan penelitian tetap berjalan.”