Apresiasi kepada para inovator kembali disampaikan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan memberikan royalti atas pemanfaatan inovasi IPB secara komersial oleh PT Bogor Life Science and Technology (BLST) yaitu Padi IPB 3S dan Pepaya Calina.Secara simbolis royalti diserahkan oleh Prof. Erika kepada dua orang perwakilan tim inovator IPB, yaitu Dr. Hajrial Aswidinnoor untuk inovasi Padi IPB 3S dan Dr. Enisar Sangun yang mewakili Prof. Dr. Sriani Sujiprihati (almh) untuk inovasi Pepaya Calina.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Tepung Ubi Kayu Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes-Obesitas
Salah satu kelebihan tepung mocaf sesuai untuk pasien yang menderita diabetes dan obesitas karena kandungan glikemiksnya rendah serta bebas dari kandungan gluten,alternatif tepung terigu, yaitu melalui tepung mocaf yang diberikan nama "Ka.Ta.Mo". tepung mocaf adalah tepung yang dikreasikan dari produk lokal, yaitu tepung dari ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip modifikasi sel ubi kayu dengan cara fermentasi. Proses pembuatan tepung mocaf, adalah pengupasan, pencucian, pemotongan, penggaraman, fermentasi, pengeringan dan yang terakhir barulah diproses menjadi tepung. Fermentasi yang dilakukan dalam pembuatan tepung mocaf, yakni dengan cara merendam ubi kayu pada air yang telah dicampur mikroba. Tepung mocaf memiliki berbagai keunggulan, antara lain kandungan serat terlarut lebih tinggi, serta kandungan kalsium yang juga lebih tinggi dan tidak menyebabkan kembung,
Pengenalan inovasi tepung ubi kayu IPB
Ubi kayu merupakan komoditas pertanian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Namun kurang mendapat perhatian dalam pengembangannya. Tepung mocaf adalah hasil inovasi yang dilakukan oleh (Alm) Dr. Nurul Khumaida (dosen AGH IPB), yang memiliki kelebihan yaitu kandungan glikemik yang rendah sehingga baik untuk penderita diabetes dan obesitas.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Inovasi Bibit Ubi Kayu Bebas Virus
Tanaman ubi kayu mudah dibudidayakan oleh petani, karena bahan tanam mudah didapat dan ubi kayu termasuk toleran terhadap lingkungan bercekaman, sehingga dapat dimaksimalkan potensi hasil ubi kayu melalui teknik-teknik budidaya ubi kayu yang tepat,” “Bibit in vitro adalah bibit yang dikembangkan dari salah satu organ tanaman, yang ditanam pada media kultur jaringan. Media kultur jaringan ini terlebih dahulu diberikan nutrisi atau hara dalam bentuk agar, sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, bibit in vitro memiliki beberapa keunggulan salah satunya seperti true to type (sama dengan induknya), bebas dari ancaman virus, tidak terbatas musim, dan mudah untuk ditransportasikan pada wilayah yang jauh.
Adapun jenis bibit yang disediakan antara lain adalah motherplant, stek mini, serta bibit yang sudah siap tanam. Motherplant merupakan bibit indukan yang dapat disubkultur secara in vitro sebagai bahan perbanyakan lagi bagi penangkar, dijual dalam bentuk botolan. Stek mini, bibit eksvitro yang berupa potongan stek mini berukuran pendek, terakhir adalah bibit siap tanam yang dapat ditanam di lahan budidaya.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Rekayasa Genetika Pada Buah-Buahan Tak Berbahaya : Alpukat
Rekayasa genetika pada buah-buahan tidak berbahaya. “Rekayasa genetika yang telah sesuai dengan protokol, maka hasil rekayasa genetikanya tentu tidak berbahaya, dan rekayasa genetika memiliki keuntungan yakni sebagai alat yang potensial untuk pemuliaan tanaman.
Selain itu, rekayasa genetika dapat menghilangkan pembatas antar makhluk hidup sehingga bisa mengambil gen dari hewan, bakteri, atau cendawan tertentu yang dibutuhkan, kemudian dengan rekayasa genetika dapat ditransformasikan pada tanaman yang kita inginkan.
“Rekayasa genetika yang dilakukan secara teoritis juga dapat mempersingkat waktu pemuliaan dibandingkan dengan pemuliaan konvensional. Rekayasa genetika memungkinkan terjadinya perubahan pada sifat-sifat tanaman, baik dengan menghilangkan sifat-sifat yang tidak dinginkan, meningkatkan atau memperkenalkan sifat-sifat baru.
rekayasa genetika pada buah alpukat. Dr. Darda menggunakan teknik rekayasa ini sebagai solusi dalam penanganan pascapanen yakni melalui penghambatan biosintesis etilen dan penundaan pelunakan buah dengan menonaktifkan gen pengkode ACC Oksidase.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Sagu komoditas pangan substitusi untuk menjawab isu kelaparan dan kemiskinan di Indonesia
POTENSI DAN PRODUKSI SAGU DI INDONESIA, Sagu merupakan tanaman yang memiliki potensi besar dan perlu diperhatikan. Swasembada (pangan, gula, dan energi) dan pemenuhan makanan bagi orang kelaparan di dunia mampu diwujudkan oleh Indonesia, jika potensi sagu dimanfaatkan dengan baik. Potensi produk turunan pati sagu yang beragam dan memiliki nilai ekonomi tinggi serta baik bagi kesehatan manusia. Produksi pati sagu Indonesia paling tinggi di dunia dan perlu manajemen pengelolaan hutan/kebun untuk keberlanjutan panen, sehingga perlu dukungan pemerintah terhadap sagu melalui regulasi mulai dari on farm dan off farm.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Produksi bibit kelapa kopyor true to type dengan Persilangan terkontrol dan peningkatan produksi Buah kopyor dengan polinator lebah madu
he objectives of this research are: (1) to increase Kopyor fruit production through improved cultivation techniques and integration of honeybees as pollinators, and (2) to produce true-to-type seeds to obtain 100% heterozygotes hybrid Kopyor coconut through controlled crosses. Improve cultivation techniques are conducted by improving drainage, adjusting plant spacing, fertilization and pest control. Improve polination is conducted by integrating honey bees as pollinators in coconut plantation. Controlled crosses to produce true to type hybrid coconut seeds was done using three Pati Dwarf Kopyor coconut (heterosigot kopyor coconut) using pollen of harvested from tissue culture derived kopyor palms (homosigot kopyor coconut). Results of first year experiment were baseline data for total and kopyor fruit production of selected palm used in the improved cultivation studies and the honey bee as effective pollinators. The observed data include average of total fruits and the average of kopyor fruits per bunch at the start of the study, at 6 months and 12 months later. For controlled pollination studies, the number of female flowers and the number of fruit at 1 to 3 months, the number of harvested normal fruit and kopyor fruts after pollination were recorded. Results of observation indicated majority of kopyor palms existed in Pati were experiencing 'nglakani' and the fruit production was generally decreased. Average fruit per bunch ranged from 1–7 fruits while the number of kopyor fruits ranged from 1–3. Improved cultivation techniques applied were to solve some of that problem. Integration of honey bees as pollinators is expected to increase total number of normal and kopyor fruits. Controlled pollination is expected to increase the percentage of kopyor fruit production. Moreover, results of controlled pollination should produce true-to-type kopyor coconut seedlings.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Pakar Dr. Ir. Purwono sebagai ketua tim survei Biaya Pokok Produksi (BPP)
Pada hari Selasa, 19 Maret 2019 Dr. Ir. Purwono staf Dosen Divisi Produksi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ditunjuk sebagai ketua tim survei Biaya Pokok Produksi (BPP) tebu dan gula petani. Tim survei terdiri dari 6 perguruan tinggi dan 2 lembaga penelitian. Perguruan tinggi tersebut adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Lampung. Lembaga penelitian yang ditunjuk adalah P3GI dan Puslitbang Perkebunan. Acara tersebut dilakukan di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Pakar IPB Kurangi Rasa Getir pada Daun Torbangun
Pakar IPB Kurangi Rasa Getir pada Daun Torbangun
Dr. Syarifah Iis Aisyah sebagai salah satu dosen IPB, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian telah mendalami mutasi induksi pada berbagai tanaman hias tropis.
Torbangun (Coleus amboinicus) untuk meningkatkan Air Susu Ibu (ASI). Melalui mutasi genetik, kandungan senyawa metabolit sekunder ini dapat ditingkatkan,” Tanaman ini memiliki kandungan laktagogum yang lebih tinggi dibandingkan tanaman katuk. Melalui mutasi genetik secara fisik dengan iradiasi sinar gamma, maka rasa getir yang terkandung di dalamnya dapat dikurangi.
Dosen AGH-Faperta-IPB : SOP budidaya tanaman obat sebagai tanaman potensial untuk kedaulatan dan hak kekayaan Indonesia
Beberapa jenis tumbuhan potensial di daerah tropis yang ada di Indonesia adalah bambu, anggrek, serta yang terpenting adalah tanaman obat sebagai sumber bahan baku pengobatan. Tanaman obat sangat berperan dalam menyediakan bahan baku terstandar yang bermutu dan berkelanjutan. “SOP budidaya tanaman obat diperlukan untuk berbagai tanaman obat akibat kekhasan setiap jenis spesies tanaman obat. Sediaan bahan baku obat yang terstandar diperlukan akibat berbagai penyakit yang ditemukan misalnya penyakit-penyakit infeksius, non infeksius dan degeneratif yang ada pada saat ini, dan di masa mendatang,” terdapat beberapa kelemahan yang perlu untuk dibenahi oleh pemangku kebijakan dalam menjaga kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Saat ini belum tersedia Standard Operating Procedure (SOP) budidaya, ketersediaan bahan tanaman yang terbatas, dan teknologi pengolahan yang umumnya masih tradisional dan tidak higienis, membuat banyak tanaman obat belum dibudidayakan. Hal tersebut disebabkan oleh masih kurangnya kesadaran dalam melakukan teknik budidaya maupun penanganan pasca panen yang terstandar sehingga tanaman obat lokal yang potensial tidak termanfaatkan dengan baik.