Darda Effendi Presentasi Oral dan Poster Pada The Third International Symposium on Plant Cryopreservation di Bangkok, Thailand
Darda Effendi Presentasi Oral dan Poster Pada The Third International Symposium on Plant Cryopreservation di Bangkok, Thailand
The Third International Symposium on Plant Cryopreservation (CryoSymp2018) telah dilaksanakan pada tanggal 26-28 Maret 2018. Dr. Darda Efendi (DEF), staf Divisi Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH), Faperta, IPB, telah hadir di CryoSymp2018. Dalam CryoSymp2018, DEF mendapat kesempatan untuk melakukan presentasi oral dan poster.
Dalam tahun 2018, CryoSymp2018 dilaksanakan bersama oleh Department of Plant Science, Faculty of Science, Mahidol University, Thailand dan International Society for Horticultural Science (ISHS). Simposium yang dilaksanakan di Hotel Asia, Bangkok ini dihadiri oleh 110 peserta dari 25 negara. DEF adalah satu-satunya peserta dari Indonesia.Dr Bart Panis, wakil ketua Komisi Molecular Biology and In Vitro Culture, ISHS menyatakan bahwa “kriopreservasi adalah topik yang sangat spesifik dan hanya 200-300 peneliti dunia yang menggelutinya.”
Pada CryoSymp2018, DEF mempresentasikan hasil penelitian tentang kriopreservasi benih papaya, dengan judul:
- Presentasi Oral – “Effect of immersion time in PVS2 and mesotesta removal on cryopreservation of papaya (Carica papaya L. ‘Sukma’) seeds.“
- Presentasi Poster – “Morphology characterization of papaya (Carica papaya L. ‘Sukma’) derived from cryopreserved-seed”.
Kedua makalah tersebut merupakan hasil penelitian bersama mahasiswa S3 Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman (PBT) atas nama Dini Hervani dengan tiga dosen pembimbing (Dr Darda Efendi, Prof. Dr Bambang Purwoko dan Dr Rahmad Suhartanto).
Di akhir acara simposium, peserta diajak melakukan studi tur ke bank gen milik Departemen Pertanian Thailand, Pusat Penelitian Padi di Phatum Thani,serta ke laboratorium Plant Physiology and Biochemistry, Plant Molecular Genetics and Biotechnolgy, dan Thailand Bioresource Research Center yang berada dalam kompleks Thailand Science Park dan Thammasat University, National Center for Genetic Engineering and Biotechnology (BIOTEC), Thailand.
Menurut DEF, “saya melihat dari hasil-hasil yang disampaikan dalam CryoSymp2018bahwa Thailand telah jauh meninggalkan Indonesia dalam riset dan pengembangan Bioteknologi. Untuk itu dosen dan peneliti Indonesia perlu berusaha lebih keras untuk memperbaiki kegiatan riset dan pengembangan bidang Bioteknologi.”
Semoga partisipasi dan presentasi DEF dalam CryoSymp2018 memberikan nilai tambah bagi yang bersangkutan dan Departemen AGH khususnya serta IPB dan Indonesia umumnya. Aamiiin (Dikompilasi: SUA, informasi dan foto: DEF).