Dr Sudradjat, Staf Dosen Departemen AGH Jadi Pembahas Utama dalam FGD Studi Intensifikasi Kelapa Sawit

sud5

Dr Sudradjat, Staf Dosen Departemen AGH Jadi Pembahas Utama dalam FGD Studi Intensifikasi Kelapa Sawit

Pada tanggal 12 Februari 2018, Dr. Sudradjat, staf dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH), Fakultas Pertanian, IPB diundang dalam Forum Group Discussion (FGD) tentang Studi Intensifikasi Kelapa Sawit. Dalam FGD Sawit tersebut Dr. Sudradjat bertindak sebagai Pembahas Utama. Acara FGD dilaksanakan di Wisma PMI, jalan Wijaya I, Jakarta dan diselenggarakan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia.

FGD Sawit tersebut membahas dua topik, yaitu (1) Tantangan dan Peluang Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat yang Berkelanjutan dan (2) Studi Potensi Intensifikasi: Pembangunan Metodologi Penentuan Lokasi Prioritas Intensifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat.

Dalam pembahasannya, Dr. Sudradjat menyatakan bahwa pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek teknis, ekonomis, sosial, lingkungan, dan sesuai dengan peraturan perundangan. Pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan tidak seharusnya hanya memperhatikan kepentingan generasi saat ini, tetapi juga kepentingan generasi selanjutnya. Dr Sudradjat juga mengkritisi dan memberikan masukan tentang metodologi yang dirancang oleh WRI untuk menentukan skala prioritas intentisifikasi bebasis kesesuaian lahan dengan menggunakan citra satelit serta penggunaan kriteria kelas kesesuaian lahan dari Global Forest Watch (GFW) Commodities dan kriteria dari Kementerian Pertanian. Menurut Dr Sudradjat, kedua kriteria kelas kesesuaian lahan yang digunakan dalam studi tersebut kurang sesuai terutama jika ditinjau dari aspek persyaratan tumbuh kelapa sawit.

Menurut kriteria GFW Commodities, kelapa sawit tumbuh baik sampai dengan 1000 m dpl sedangkan menurut kriteria kelas kesesuain lahan dari Kementerian Pertanian kelapa sawit sesuai pada ketinggian di atas 700 m dpl. Dr Sudradjat menyarankan penggunaan kriteria kelas kesesuaian lahan untuk kelapa sawit yang dikembangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), yang kemudian disetujui oleh forum.

Kegiatan FGD Kelapa Sawit dihadiri oleh 15 orang yang mewakili lemmbaga/institusi para pemangku kepentingan terkait, yang terdiri atas staf WRI Indonesia, Kementerian Pertanian (pemerintah), IPB (akademisi), Yayasan Titian Lestari (RSPO), Yayasan Kehati, dan Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia. Penyelenggara FGD (World Resouces Institute) merupakan sebuah lembaga kajian global yang bekerja di lebih dari 50 negara dengan kantor di Brazil, China, Etiopia, India, Indonesia, Meksiko, Turki, dan Amerika Serikat. Sedangkan WRI di Indonesia lebih dikenal dengan nama Yayasan Insitut Sumber Daya Dunia bergerak dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Semoga partisipasi Dr. Sudradjat dalam FGD Kelapa Sawit yang diadakan oleh WRI Indonesia memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan sawit Indonesia. Aamiiin (informasi dan foto: SUD, dikompilasi: SUA)