Dua Orang Dosen Departemen AGH Terpilih Sebagai Penerima Beasiswa Fullright Tahun 2018

fullright

Dua Orang Dosen Departemen AGH Terpilih Sebagai Penerima Beasiswa Fullright Tahun 2018

Beasiswa Fulbright adalah program beasiswa yang diinisiasi oleh Senator Amerika Serikat (J William Fulbright) pada tahun 1946. Beassiswa Fullbright diberikan kepada penerimanya untuk menempuh pendidikan dan penelitian di berbagai universitas terbaik Amerika Serikat (USA). Dengan demikian. Beasiswa Fulbright adalah program beasiswa yang sangat bergengsi dan sangat kompetitif. Penerima beasiswa Fulbright berasal dari sekitar 50 negara di luar USA. Untuk Indonesia, beasiswa Fulbright memberikan pendanaa bagi penerimanya untuk menempuh program Master,program doktor, dan atau untuk mengikuti sejumlah program non- degree.

Untuk tahun 2018, dua orang staf dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) telah terpilih sebagai penerima beasiswa Fullbright untuk menempuh program doctor di USA. Dua staf dosen yang terpilih adalah Anggi Nindita, SP. MSi (staf dosen dari divisi Pemuliaan dan Genetika Tanaman) dan Hafith Furqoni, SP. MSi (staf dosen dari divisi Ekofisiologi Tanaman, Departemen AGH). Keduanta merupakan penerima beasiswa Fulbright dengan skema PhD Fulbright-Dikti. Dengan pendampingan dari tim Fullbright, saat ini kedua staf dosen Departemen AGH tersebut sedang dalam proses menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk proses mencari universitas target di Amerika Serikat. Dengan demikian, sdri Anggi Nindita dan sdr. Hafith Furqoni telah dinyatakan sebagai nominated as candidate for Fulbright grants for Indonesian Lecturer di Kemenristekdikti. Diharapkan sdri Anggi Nindita dan sdr. Hafith Furqoni dapat diberangkatan untuk memulai program doktornya di universitas target pada bulan Juli tahun 2019 (Fall 2019).

Sebagai informasi bagi dosen perguruan tinggi yang tertarik untuk mengakses beasiswa Fullbright, berikut adalah tahapan proses yang harus dilalui:

  1. Tahap pertama adalah seleksi berkas pengusul,
  2. Tahap kedua adalah seleksi wawancara, dan
  3. Tahap ketiga adalah penerimaan universitas target di USA, setelah lulus tes IBT dan tes GRE.
  4. Setelah melewati tahap III, pengelola beasiswa Fulbright akan memberikan lima kesempatan untuk mendaftar ke lima universitas target di Amerika Serikat. Jika salah satu dari lima universitas tersebut ada yang menerima kandidat penerima beasiswa, maka ybs akan diberangkatkan untuk memulai studinya di USA.

Salah satu syarat dalam melamar beasiswa Fulbright adalah dokumen proposal penelitian yang direncanakan akan dilakukan dalam studi pascasarjana di universitas target.Salah satu yang menjadi sarana lolosnya dua staf dosen Departemen AGH dalam seleksi beasiswa Fullbright tersebut adalah kualitas dokumen rencana penelitian yang disiapkan. Saudari Anggi Nindita membuat rencana studi dengan topikStudi Genomik dalam bidang Genetika dan Pemuliaan Tanaman.Saudara Hafith Furqoni menyusun rencana studi dengan topik Studi Mekanisme Toleransi Menggunakan Kajuan Ekofisiologi tanaman.

Seluruh staf dosen dan tenaga kependidikan Departemen AGH mengucapkan selamat atas keberhasilan sdri Anggi Nindita dan sdr. Hafith Furqoni dalam berkompetisi memperoleh beasiswa Fullbright tahun 2018. Semoga keberhasilan ini diikuti dengan keberhasilan dalam menyelesaikan studi program doktornya di Amerika Serikat nantinya. Aamiiin (Dikompilasi: SUA, info dari ANI dan HFU).