Pemanasan Global, Pertanian, dan Ekosistem (Bagian 3)

Pemanasan Global, Pertanian, dan Ekosistem (Bagian 3)

Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari tiga tulisan ilmiah populer tentang pemanasan global dan dampaknya pada pertanian dan ekosistem. Informasi pada tulisan ini diperoleh dari berbagai sumber dan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change merupakan sumber utama.

Tulisan pertama mendeskripsikan tentang pemanasan global dan teori tentang penyebab utamanya.Tulisan kedua menggambarkan dampak pemanasan global pada pertanian dan ekosistem.Tulisan ketiga merupakan pemikiran tentang apa yang kita bisa lakukan dalam menghadapi pemanasan global.

——————————————————————————————-

Bagian ketiga dari Tiga Tulisan: Pemanasan Global, Pertanian, dan Ekosistem

Apa yang Dapat Kita Lakukan?

Para ahli memperkirakan bahwa kenaikan suhu rata-rata 2oC merupakan nilai maksimum yang harus dicapai untuk menjamin kelanjutan kehidupan di bumi. Agar kenaikan suhu tidak lebih dari 2oC, target konsentrasi CO2 atmosfer yang harus dicapai ialah 350 ppm, sementara saat ini telah mencapai 387 ppm. Pada konsentrasi ini terumbu karang sudah mulai mengalami kerusakan.

Seperti telah diuraikan pada tulisan terdahulu, peningkatan konsentrasi CO2 dan kenaikan suhu memiliki dampak yang panjang, dari thermal expansion air laut, pemasaman air laut yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan hewan laut bercangkang dan larutnya terumbu karang, peningkatan muka air laut, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan di pesisir dan di daratan.

Untuk mencapai target emisi karbon 350 ppm suatu revolusi energi harus dilakukan; gaya hidup dan tatanan ekonomi saat ini harus disesuaikan. Tanpa perubahan gaya hidup dan tatanan ekonomi diperkirakan konsentrasi CO2 akan menjadi dua kali lipat dari sekarang dalam 50 tahun kedepan. Emisi karbon harus sebisa-bisanya dikurangi untuk mengendalikan kenaikan suhu global. Laju konsumsi sumber daya alam dan energi yang tidak biasa diperbarui seperti sekarang tidak biasa dipertahankan. Masalah ini merupakan masalah bersama dan membutuhkan respon dari setiap orang.

Bagaimana kita mengurangi emisi? Berikut ini merupakan contoh praktis yang dapat segera kita lakukan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari.

Pilih barang yang anda beli. Dukunglah produk-produk yang menggunakan kemasan daur ulang atau produksi organik.
Kenali lingkungan dan potensi daerah anda. Belilah barang-barang produksi lokal untuk mengurangi emisi yang ditimbulkan oleh pengangkutan.
Gunakan sepeda atau berjalan kakilah untuk rute-rute yang pendek. Galakkan promosi hari tanpa mobil ke kantor.
Untuk perjalanan panjang, gunakan mobil bersama. Koordinasikan perjalanan anda dengan tetangga, teman dan rekan kerja. Di Negara maju ‘car pool’ mulai populer, yaitu sekelompok orang yang tinggal dan kantornya berdekatan berangkat dan pulang bersama-sama.
Terlibatlah secara aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, pembersihan sungai, penanaman pohon yang dilakukan organisasi di sekitar anda.
Di kantor anda – promosikan print dengan halaman bolak balik dan menggunakan kertas daur ulang.
Kendalikan produksi sampah rumah tangga dan kantor anda. Tas berbahan plastik perlu minimum 10 tahun untuk terdekomposisi sempurna. Dekomposisi kemasan dari kaleng perlu sekitar 50 tahun, botol plastik lebih dari 50 tahun.
Terus pelajari dan tingkatkan teknologi penggunaan sinar matahari, tenaga air dan angin, sehingga ketergantungan pada minyak bumi secara bertahap dapat dikurangi.
Terus membaca dan mengikuti perkembangan negara maju tentang bagaimana mereka melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Kota Freiburg di Eropa kini dianggap kota paling ramah lingkungan di dunia. Pemerintah bersama penduduk di kota ini berhasil mengurangi sampah kota dari 140 ribu ton tahun 1988 hingga hanya 50 ribu ton pada tahun 2012. Separuh kebutuhan energi kota ini diperoleh dari sinar matahari.

Udara yang kita hirup, air minum dan ekosistem sekitar kita merupakan milik bersama. Sangatlah menyedihkan jika karunia Tuhan mengalami kerusakan akibat penggunaan berlebihan dan sikap yang tidak pantas. Kita semua memiliki peran dalam mempertahankan milik bersama ini. Secara bersama kita dapat membangun masyarakat yang lebih kuat dengan cara menggunakan dan membagi sumber daya alam secara bertanggungjawab (kst).