Pemerintah Pastikan Stock Beras Aman

Pemerintah Pastikan Stock Beras Aman

Berdasarkan pantauan pemerintah yang dilakukan oleh 3 kementerian, yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN, serta Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang pada kamis 21 Januari 2010 menunjukan bahwa harga beberapa jenis beras di tingkat pedagang grosir PIBC mengalami kenaikan. Sebagai contoh, beras jenis IR64 – II mengalami kenaikan sebesar Rp 250,- yaitu dari harga Rp 6.000,- menjadi Rp 6.250,-.

Dijelaskan oleh Menteri Pertanian Suswono, bahwa memang ada beberapa masalah yang timbul sehingga menyebabkan pasokan beras berkurang, diantaranya adalah mundurnya musim tanam 2009/2010 akibat dampak perubahan iklim yang mengakibatkan mundurnya puncak musim tanam.  Hal lain, yaitu terjadinya banjir di beberapa provinsi (Riau, NAD, Sumut, dan Jambi) dan kekeringan antara lain di DIY, Jawa Timur  yang menyebabkan tanaman rusak sampai puso sehingga perlu penanaman ulang.

Namun demikian, pemerintah menjamin bahwa stok beras yang dimiliki Bulog masih aman dengan total stok beras mencapai 1,7 juta ton. Apalagi berdasarkan realisasi tanam Oktober – Desember 2009, maka diperkirakan panen akan terjadi pada bulan Januari, Pebruari, dan Maret 2010 dengan luas panen 3,213 juta ha. Dengan rincian pada bulan Januari 2010 panen seluas 398 ribu ha, Pebruari panen seluas  1,033 juta ha dan Maret panen seluas 1,781 juta ha. Jika luas panen periode Januari – Maret 2010 mencapai 3,213 juta ha, maka diperkirakan akan menghasilkan produksi beras 16,44 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) maka pada bulan Januari – Maret produksi beras akan mengalami surplus sebesar 2,387 juta ton.

Sementara itu, perkiraan produksi padi Januari – Juni 2010 menunjukkan jika sasaran tanam MT 2009/2010 seluas 7,615 juta ha dapat tercapai, maka luas panen dari Januari– Juni 2010 diperkirakan akan mencapai 7,048 juta ha.  Jika luas panen tersebut bisa tercapai,dengan mengacu pada tren kenaikan produktivitas 3 tahun terakhir (5,120 ton/ha),maka diperkirakan beras akan mengalami surplus sebesar 6,690 juta ton.

Sementara itu, pemerintah juga melakukan berbagai upaya agar sasaran produksi padi pada tahun 2010 tercapai diantaranya dengan:

Peningkatan Produksi Padi melalui SL- PTT, di mana pada tahun 2010 seluas 2,5 juta ha padi  (2 juta ha padi non hibrida; 200 ribu ha padi hibrida dan 300 ribu ha padi gogo). Kegiatan yang akan dilakukan dalam SL- PTT antara lain:

  • Pendampingan Teknis Perbaikan Teknologi Budidaya (PTT);
  • Penggantian varietas rendah ke sedang dan ke tinggi termasuk hibrida
  • Memberikan bantuan Urea, NPK, dan Organik
  • Memberikan bantuan Buma/ Bakal Alsin, Bantuan APPO
  • Jaminan Pasar dengan Pola Kemitraan (antara lain dengan Bulog, distributor pupuk, produsen benih dan sebagainya)

Perluasan Areal Tanam
Yaitu dengan meningkatkan IP dan memanfaatkan lahan sawah hasil pencetakan baru serta hasil perbaikan jaringan irigasi (JITUT, JIDES, TAM) ; Pengamanan Produksi, Pengendalian dan penanganan OPT dan DFI ; Penyebarluasan informasi luas panen, prakiraan iklim, dan SLI, Bantuan alsin panen dan pasca panen ; Peninjauan HPP setiap periode tertentu, Pengembangan Kelembagaan dan Pembiayaan ; Optimalisasi Poktan/ Gapoktan ; Optimalisasi peran dan peningkatan jumlah penyuluh,pengawas benih, POPT, PPNS Pupuk ; Pemberdayaan POSKO – POSKO ; Sosialisasi dan percepatan realisasi KPPE dan KUR ; Kemitraan antar petani dan stake holder.

Sumber : Biro Hukum dan Humas Deptan/deptan.go.id