Prof. Ilyas sebagai Narasumber Workshop Kacang Bogor di Berbagai Universitas
Prof. Ilyas sebagai Narasumber Workshop Kacang Bogor di Berbagai Universitas
Dalam safari perjalanan selama hampir seminggu, Prof. Satriyas Ilyas, guru besar di Divisi Ilmu dan Teknologi Benih (ITB), menjadi nara sumber untuk berbagai kegiatan workshop tentang kacang Bogor. Kegiatan workshop dilakukan di tiga universitas di Jawa Timur, sebagai salah satu perwujudan kerjasama penelitian multi-negara tentang kacang Bogor, antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, United Kingdom (UK), dan Jepang.
(1) Pada tanggal 11 April 2017, Workshop Kacang Bogor telah dilakukan di Universitas Brawijaya (UB), Malang. Workshop dihadiri oleh staf dosen dan mahasiswa UB yang berminat untuk tahu tentang kacang Bogor.
(2) Pada tanggal 12 April 2017, Workshop kacang Bogor II, telah dilakukan di Universitas Muhammadiyah (UnMuh), Gresik. Workshop dihadiri oleh staf dosen dan mahasiswa UnMuh Gresik yang berminat untuk tahu tentang kacang Bogor.
(3) Field workshop kacang Bogor di Bangkalan, Madura. Field workshop ini dilakukan dengan mengunjungi lahan pertanaman kacang Bogor milik petani di lapangan serta melakukan pertemuan dan diskusi informal dengan petani kacang Bogor di lokasi. Field workshop dilakukan pada tanggal 13 April 2017.
(4) Pada hari dan tanggal yang sama (13 April 2017), Workshop Kacang Bogor III telah dilakukan di Universitas Trunojoyo (UT), di Bangkalan, Madura. Workshop dihadiri oleh staf dosen dan mahasiswa UT yang berminat untuk tahu tentang kacang Bogor.
Selain narasumber dan peserta dari IPB, UNPAD, UB, UnMuh Gresik, dan UT (dalam negeri), acara workshop juga menghadirkan narasumber dan peserta dari luar negeri, antara lain: Prof Sayed Azam Ali, CEO CFFRC (Crop for the Future Research Center) dan sejumlah staff CFFRC, dosen dari Kasetsart University, Thailand, University of Tripoli, dan Hiroshima University.
Dalam berbagai kegiatan tersebut, Prof. Satriyas Ilyas mempresentasikan berbagai hasil penelitian kacang Bogor di IPB, dengan judul presentasi: “RESEARCH PROGRESS ON BAMBARA GROUNDNUT AT BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY.”
Selain sebagai nara-sumber workshop, Prof. Satriyas Ilyas juga menyempatkan untuk berdialog dengan alumni berbagai program studi di Departemen AGH yang telah menjadi peneliti atau dosen di tiga lokasi workshop.
Menurut Prof. Satriyas Ilyas, workshop kacang Bogor yang telah dilakukan mempunyai beberapa nilai positif, antara lain:
(1) menginisiasi kerjasama riset BG antar universitas di Indonesia,
(2) memperluas jaringan kerjasama dengan PT di LN.
(3) membangkitkan awareness potensi BG di Indonesia khususnya di Jatim dan Jabar, dengan mulai mendata (luas area, cara budidaya, produktivitas dll) di tiap area BG, dan terus melakukan riset dan pengembangan dari hulu sampai hilir (Dikompilasi: SUA).