Salut, Mahasiswa IPB Raih Dua Penghargaan pada Partnership Competition di Korea Selatan

Salut, Mahasiswa IPB Raih Dua Penghargaan pada Partnership Competition di Korea Selatan

Seoul , Korea Selatan – Mahasiswa IPB kembali mengukir prestasi di tingkat internasional.

Tim Ayamurasaki yang beranggotakan Desty Dwi Sulistyowati (mahasiswa S2 Dept. Agronomi dan Hortikultura), Agnisaa Dwi Handayani, dan Yoni Elviandri (mahasiswa S1 Dept. Arsitektur Lanskap) di bawah bimbingan Dr. Ir. Suwarto, M.Si. ini berhasil meraih penghargaan The FirstRunner-Up dalam kategori penulisan dan presentasi terbaik pada bidang Women’s Roles in Securing Human Life dengan judul The Role of Women Farmers in Germplasm Conservation and Diversification of Local FoodStudy Case: Development of Sweet Potato Commodities in the  Situ Udik Village Bogor, Indonesia. Sedangkan satu tim lainnya tim B.A.U yang beranggotakan Feni Tunarsih, Rosita Novianti dan Vici Novia Kristini Muham juga berhasil meraih The Second Runner-Up dalam bidang Development of Women’s Advocacy Institutions in a Global Society dengan judul The Empowerment of Women Workers (TKW) in a Gender Perspective.

Penghargaan Partnership Competition tersebut diserahterimakan pada acara penutupan kegiatan World Congress of Global Partnership for Young Women di Duksung Women’s University, Seoul Korea Selatan 10-13 Agustus 2012 dihadiri lebih dari 1000 orang yang terdiri dari perwakilan PBB, akademisi, NGO, praktisi, pemerintahan, dan mahasiswa dari 33 negara di benua Asia dan Afrika.

Dalam presentasinya tim Ayamurasaki memaparkan hasil kegiatan mahasiswa dalam bidang pengabdian masyarakat. Paper ini mengangkat peran kelompok wanita tani “Teratai” yang terdapat di Desa Situ Udik dalam membantu perekonomian warga untuk pemenuhan kebutuhan keluarga melalui pemberdayaan kelompok wanita tani. Kegiatan pengabdian masyarakat yang kontinyu dijalankan mulai dari tahun 2009 ini bermula dari penerapan hasil penelitian skripsi Desty mengenai pembangunan kebun bibit untuk mendapatkan generasi stek yang terbaik sebagai bahan tanam ubi jalar. Tahun berikutnya dilakukan penyebaran stek melalui kebun produksi dan pengumpulan klon ubi jalar melalui kebun koleksi sebagai cara untuk konservasi plasma nutfah ubi jalar. Kemudian dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan produk pangan kepada kelompok wanita tani sebagai sosialisasi diversifikasi pangan. Pada tahun 2012 Desty menggandeng teman-teman dari Departemen Arsitektur Lanskap untuk mengoptimalkan taman pekarangan keluarga.

Acara yang digelar empat hari ini berlangsung dengan sukses. Hari pertama dimulai dengan sambutan dari  Chi Eun Hee (President Duksung Women’s University) dilanjutkan dengan kuliah umum dari Letty Chiwara (UN Women) dan Han Biya (Advisor ,UN CERF) lalu dilanjutkan dengan sharing bersama antar negara Asia-Afrika. Hari kedua kuliah umum diisi oleh  Cho Hyun Ock (Assistant Mayor, Women and Family Policy Affairs Seoul Metropolitan Goverment). Serta turut hadir juga Kim Sook (Executive Board of UN Women) dan Choi Hyuck Jin (Korea Social Enterprise Leader). Selesai kuliah umum pada sore hingga malam harinya dilakukan sesi poster.

Partnership Competition Presentation dilaksanakan pada hari ketiga dan keempat yang terdiri dari 8 kluster yaitu : Development of Women’s Advocacy Institutions in a Global Society; Promoting Gender Equality; Women’s Roles in Securing Human Life;  Empowerment of Women: A New Strategy; Gender-Oriented Business Modeling; Women’s Roles in World Peace; Smart Application Devices for Women; Art & Design-When Modern Meets Tradition.

Pada hari keempat penutupan diisi pengumuman pemenang Partnership Competition dilanjutkan dengan kuliah umum dari Ban Ki Moon (Secretary-General,UN) serta Park Won Soon (Mayor, Seoul Metropolitan Government) dan malam penutupan acara dimeriahkan dengan Korean Culture Night dan Global Culture Festival. Tim Ayamurasaki juga mendapatkan kesempatan untuk tampil pada Global Culture Festival. Mereka menampilkan tari “Rentak Kudo”khas daerah Kerinci dengan pakaian adat Jambi disertai pembacaan syair “Bukit Perak “ karya H. Junaidi T. Noor dalam tiga bahasa.

Keberangkatan tim Ayamurasaki juga tak lepas dari dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Program Beasiswa Unggulan memiliki visi melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan krebidibilitas yang tinggi, berkepribadian unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. Beasiswa Unggulan merupakan suatu bentuk apresiasi nyata dari kepedulian pemerintah Indonesia pada dunia pendidikan.

Melalui keikutsertaan para mahasiswa ini di tingkat international, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salut buat teman-teman yang telah mengharumkan nama bangsa. Siapa menyusul?

Desty Dwi Sulistyowati (desty_ds@yahoo.com)

Mahasiswa Pasca Sarjana Dept Agronomi dan Hortikultura IPB