Symposium Kurma Tropika Pertama Berjalan Sukses

symposium1

Symposium Kurma Tropika Pertama Berjalan Sukses

First Symposium on Tropical Date Palm telah dilaksanakan d CVengan sukses pada tanggal 9 Mei 2017 di IPB ICC, Bogor. First Symposium on Tropical Date Palm dihadiri oleh kurang lebih 110 peserta yang terdiri atas akademisi, peneliti, praktisi, pemerhati dan petani kurma dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada Simposium Pertama Kurma Tropika ini dihadirkan enam nara-sumber, masing-masing satu orang dari United Arab Emirate University (UAEU) dan Thailand serta empat orang dari Indonesia (Dirjen Hortikultura, IPB, BalitPalma, dan PT Date Palm Indonesia). Detil topik dan nara-sumber simposium adalah:

  1. Dr. Alain Lemansyour – Vice Director Date Palm Tissue Culture Laboratory, UAEU, UAE: memaparkan tentang pemakaian embriogenesis somatik dan proliferasi tunas aksilar untuk perbanyakan benih kurma dengan teknik kultur jaringan,
  2. Ir. Sukarman, Direktur Perbenihan Hortikultura, Ditjen Hortikultura: memaparkan regulasi importasi benih kurma kulrur jaringan,
  3. Prof. Meldy LA. Hossang, BalitPalma: memaparkan hama tanaman palma yang berpotensi menjadi hama tanaman kurma,
  4. Prof. Sudarsono, PMB Lab., Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB: memaparkan potensi pemakaian Multi-trap untuk pengendalian hama kumbang badak dan kumbang sagu,
  5. Ms. Prawput Pawkrasin praktisi dan pebisnis kurma dari Thailand: memaparkan keberhasilan Thailand dalam mengembangkan kurma tropika dengan menggunakan bibit hasil kultur jaringan,
  6. Abren Ginting ST. MBA Komisaris PT. Tropical Date Palm Indonesia: memaparkan pemanfaatan bibit kurma hasil kultur jaringan dan keunggulannya dibanding benih dari biji.

Penyelenggaraan simposium pertama kurma tropika terlaksana berkat dukungan dari Direktorat Riset dan Inovasi (DRI), Institutian Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT. Tropical Date Palm Indonesia (PT DI), dengan pelaksana teknisnya dilakujan oleh Departemen AGH, Faperta, IPB. Selain pemaparan materi, salah satu agenda simposium adalah pembentukan Masyarakat Kurma Tropika Indonesia (MAKTI) serta soft launching Pusat Informasi Kurma Tropika (PIKT). Tujuan pembentukan MAKTI adalah wadah kerjasama penelitian dan pengembangan pemangku kepentingan kurma tropika di Indonesia oleh 10 institusi inisiator yang terdiri atas perguruan tinggi, lembaga penelitian, praktisi/petani dan pihak swasta. Sedangkan PIKT diharapkan sebagai repository pengetahuan dan informasi tentang kurma tropika yang bisa diakses melalui komputer atau smartphone.

Semoga simposium kurma tropika pertama ini dapat menjadi awal pengembangan kurma tropika di Indonesia. Aamiiin.