Training of Trainer “On Farm Conservation, Budidaya dan Pengolahan Talas”

pelat2

Training of Trainer “On Farm Conservation, Budidaya dan Pengolahan Talas”

Pada tanggal 13 Desember 2021, pukul 08.00 WIB – Selesai, telah dilaksanakan Training of Trainer “On Farm Convservation, Budidaya dan Pengolahan Talas” yang dilaksanakan secara Hybrid (Daring dan Luring) di Situ Gede, Kabupaten Bogor; Bondowoso dan Ponorogo, Jawa Timur;  Kuningan, Jawa Barat; Palembang, Sumatera Selatan; Waingapu dan Kefa, NTT; serta Pandeglang, Banten. Kegiatan ini dilakukan secara nasional mengundang beberapa kelompok/petani binaan. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 110 peserta dari beberapa kabupaten di Indonesia.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Prof. Dr. Edi Santosa, SP, MSi selaku Ketua Departemen AGH dan BSF (Benefit Sharing Fund) Taro Project Leader for Indonesia. Saat pembukaan kegiatan ini, Prof. Dr. Edi Santosa, SP, MSi menyampaikan bahwa tujuan dari Training of Trainer adalah pendampingan kepada para petani maupun kelompok tani tanpa mencabut akar yang sudah ada di masyarakat, yaitu talas itu sendiri. Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi ini dipandu oleh dua moderator, yaitu Delvi Maretta, SP, MSi dan Putri Irene Kanny, SP, MSi.

Sesi pertama dimulai dengan pemateri pertama oleh Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, MSc.  dengan topik “Perlunya Membangun On-Farm Conservation”. Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, MSc menyampaikan bahwa konservasi talas dapat dilakukan secara ex-situ dan in-situ. Konservasi in-situ dilakukan diarea yang dilindungi ataupun di lahan pekarangan, yang disebut dengan on farm conservation. Konservasi dilakukan untuk mempertahankan keragaman talas yang mana penting untuk memperbaiki sifat tanaman. Kemudian dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Dr. Ir. Suwarto, MS dengan topik “Budidaya Talas yang Baik”. Pada materi ini, Dr. Ir. Suwarto, MS menyampaikan bahwa kelompok tani dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi talas sesuai dengan teknik budidaya yang baik dan benar. Harapan Dr. Ir. Suwarto, MS adalah materi dapat menginspirasi kelompok tani agar dapat berinovasi dalam mendapatkan Teknik budidaya yang baik di wilayah masing-masing. Sesi pertama ditutup dengan diskusi dan sesi tanya jawab yang menarik dari para peserta.

Sesi Kedua dimulai dengan pemateri ketiga oleh Dr. Tjahja Muhandri, S.TP, MT. dengan topik “Pengolahan Talas”. Pengolahan talas sebaiknya dilakukan secara baik dan benar agar olahan talas menjadi lebih baik dengan tampilan yang menarik, seperti pada pengeringan daun talas agar tidak menjadi hitam maka daun harus diangin-anginkan saat dijemur. Dilanjutkan oleh pemateri terakhir yaitu Dr. Nia Rosiana, S.P. M.Si. dengan topik “Pemasaran Talas” yang memfokuskan pada digital marketing. Pemasaran dengan Teknik digital marketing dapat dilakukan melalui whatsapp ataupun facebook agar produk lebih cepat dikenal dan orang lain menjadi tertarik untuk membeli produk tersebut. Sesi kedua pun juga ditutup dengan diskusi umum dan sesi tanya jawab yang menarik dari para peserta.

Kegiatan Training of Trainer ini berakhir dengan foto bersama dan ditutup kembali oleh Prof. Dr. Edi Santosa, SP, MSi. yang menyampaikan banyak terima kasih kepada para peserta yang terlihat antusias, besar harapannya agar komunikasi dapat terus terjalin dan Departemen Agronomi dan Hortikultura siap untuk tetap membagi ilmu demi budidaya dan pemanfaatan yang lebih baik lagi. Ketika Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada manfaatnya, jadi apabila ada talas yang menimbulkan gatal maka jangan dibuang karena suatu saat pasti akan ditemukan manfaatnya.