UNTUK kesekian kalinya Indonesia mengalami lonjakan harga kedelai. Untuk kesekian kalinya pula pangkal permasalahan sama, yakni kenaikan harga kedelai impor. Bila sebelumnya harga kedelai impor berkisar Rp6--7 ribu per kilogram, di awal 2021 harganya mencapai lebih dari Rp9 ribu. Kenaikan harga menyebabkan perajin tahu dan tempe mogok yang pada akhirnya membuat kelangkaan bahan pangan itu di pasaran. Hal yang sama telah terjadi pada 2012 dan 2014. Di sisi lain, telah berulang kali pula solusi swasembada kedelai dikemukakan untuk mengatasi permasalahan harga itu. Dalam renstra Kementerian Pertanian yang disusun di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, swasembada kedelai ditargetkan terealisasi paling lambat pada 2020. Lalu mengapa swasembada kedelai tampak sulit tercapai dan bagaimana sebenarnya perbandingan kualitas kedelai lokal dengan impor? Berikut amatan pakar kedelai dan Guru Besar Ekofisiologi Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS dalam wawancara dengan Media Indonesia , Rabu (6/1):
Departemen AGH-Faperta-IPB meraih penghargaan International Program Awards
Sepanjang tahun 2020, berbagai prestasi tak henti-henti diraih IPB University. Selain menjadi Perguruan Tinggi Terbaik Nasional versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2020, peringkat IPB University di kancah internasional juga terus naik.
Karenanya, Direktorat Program Internasional IPB University menyelenggarakan International Program Awards, (17/12). Pemberian penghargaan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi unit kerja/sivitas terhadap pencapaian reputasi internasional IPB University.
Ada empat kategori penghargaan yang diberikan tahun ini. Yakni Penyelenggara Seminar/ Workshop/Simposium Internasional, Penyelenggara Summer Course Internasional, Kontributor Data Internasional dan Pengelola Jurnal Terindeks Scopus.
Staf Dosen Departemen AGH Mengikuti Webinar Pengembangan Kurikulum untuk Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 1). Dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum harus mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan yaitu:
Staf Dosen Departemen AGH Layani Konsultasi tentang Kelapa Kopyor Lewat Zoom-meeting
Kelapa Kopyor, ternyata tidak hanya menarik untuk dijadikan obyek penelitian tetapi juga menarik untuk dijadikan sebagai komoditas perkebunan komersial. Bapak Caraciolus Birana (Pak Olus), seorang warga dari Depok, Jawa Barat telah melihat potensi kelapa Kopyor dan tertarik untuk mengembangkannya. Namun demikian, informasi tentang kelapa kopyor belum sepenuhnya difahami oleh pemangku kepentingan seperti pak Olus, oleh karena itu beliau berkonsultasi ke Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kelapa Kopyor.
Departemen AGH-Faperta-IPB Pakar : Sosialisasi Teknologi IPB Prima
Teknologi IPB Prima terdiri dari lima pilar pokok, yaitu restorasi lahan dengan jerami, penggunaan IPB Bio, IPB Best Practice, mekanisasi pertanian, serta penyuluhan dan pendampingan IPB. Beberapa produk yang dihasilkan dari teknologi IPB Prima yaitu, benih padi IPB 3S dan pupuk IPB Bio.
Genjot Publikasi Ilmiah Dosen SV IPB, DPIS Gelar Pelatihan Penulisan
Untuk mendukung upaya peningkatan publikasi terutama di lingkungan Sekolah Vokasi (SV) IPB University, Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS) IPB University menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Batch 7 di Kampus Baranangsiang, Bogor, (30/7). Pelatihan ini diikuti oleh dosen SV yang baru mendapat Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Setelah memiliki NIDN, dosen berkewajiban menulis artikel ilmiah di jurnal nasional maupun internasional.
IPB: "Food Estate" Perlu Pertimbangkan Aspek Keberlanjutan Ekologi dan Ekonomi
Guru Besar Institut Pertanian Bogor ( IPB) University dari Fakultas Pertanian, Edi Santosa melihat kunci keberhasilan megaproyek food estate yang dijalankan pemerintah pusat ada pada keberlanjutan dari segala aspek, khususnya aspek ekonomi, sosial dan ekologi. Rencananya food estate akan dibangun di Kalimantan Tengah, dengan menempati lahan seluas 1,4 juta hektar. Tujuan dari megaproyek ini untuk meningkatkan areal penanaman komoditas pertanian yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kuantitas pangan nasional.
Serah Terima Jabatan PKU Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB secara Daring
Pada tanggal 9 September 2020 dilaksanakan serah terima jabatan Pengelola Keuangan Unit (PKU) Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH), Fakultas Pertanian. Erma Rahmawati, S.E., M.M., PKU periode sebelumnya menyerahkan laporan PKU kepada Prof. Dr. Edi Santosa, S.P., Ketua Departemen AGH dan selanjutkan diserahkan kepada Junaedi, S.E., sebagai PKU Departemen AGH yang baru.
Serah Terima Jabatan Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB secara Daring
Pada tanggal 29 Juli 2020 dilaksanakan pelantikan Dr. Sugiyanta sebagai Dekan Fakultas Pertanian IPB, dan Prof. Dr. Edi Santosa sebagai Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB periode 2020-2025. Civitas akademika Departemen AGH menyampaikan selamat atas amanah yang diberikan, semoga sukses dalam menjalankannya.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Sagu komoditas pangan substitusi untuk menjawab isu kelaparan dan kemiskinan di Indonesia
Sagu sebagai alternatif pangan pasca pandemi. “Letak geografis Indonesia sangat cocok untuk membudidayakan tanaman sagu, khususnya wilayah timur,” kandungan dalam sagu yang memiliki gizi yang cukup dapat dijadikan sebagai sumber pangan fungsional di samping sebagai makanan pokok. Terlebih lagi bagi penderita diabetes karena kandungan indeks glikemik yang rendah. Saat ini olahan sagu pun beranekaragam, mulai dari kue hingga makanan kalengan atau sebagai beras analog sehingga tidak membosankan. “Jadi kalau kita mau menggunakan makanan lokal, kearifan lokal, maka sebenarnya kita tidak perlu impor beras,”