Tanaman cabe ini selain bisa untuk hiasan rumah ataupun dikonsumsi, dinamakan cabe pelangi karena dalam satu pohon warna buahnya bermacam-macam: merah, kuning dan ungu. ada lima keunggulan cabai pelangi, yakni mudah ditanam, tidak memerlukan sinar matahari langsung, bisa ditanam pada suhu ruangan berbeda dan aman dipindah-pindahkan ke tempat yang berbeda suhunya, bisa dipanen tiga hingga enam bulan, serta memiliki tingkat kepedasan antara 1000-1600 ppm.
Training Modern Seed Technology
Training Modern Seed Technology yang dilaksanakan pada tanggal 7-11 Oktober 2019 merupakan bagian dari TMT Nuffic "Capacity Building for Breeding Techniques and Seed Technology for Crop Adaptation to Abiotic Stress Factors in Indonesia".
Dosen AGH-Faperta-IPB : Bawang Putih
Teken MoU, IPB University Lanjutkan Kerjasama dengan Kabupaten Tegal.melalui penelitian yang dilakukan Prof Sobir, Ketika awal demplot itu hanya 3000 meter persegi, di tahun 2019 meningkat sangat tajam menjadi 478 hektar.
Merendam bibit bawang putih selama semalam atau perlakuan dengan perendaman plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) selama 10-15 menit. Perendaman dilakukan setelah umbi dipocel. Setelah itu segera dilakukan penanaman dan yang harus dilakukan yaitu pengairan atau irigasi secara terus menerus untuk mendukung pertumbuhan bibit bawang putih. Memilah umbi besar, kecil, dan rusak. Pemilihan tersebut sebaiknya dilakukan ketika panen di lahan untuk melihat peforma tanaman. Umbi yang besar untuk ditanam kembali sebagai benih, karena umbi yang besar mampu menghasilkan produksi yang tinggi.
Departemen AGH-Faperta-IPB menyelenggarakan kegiatan : Focus Group Discussion (FGD) "Kebutuhan Stakeholder Terhadap Kompetensi Lulusan Departemen AGH"
Latar Belakang
Tugas pokok perguruan tinggi adalah mencetak sumberdaya manusia dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. IPB menghasilkan lulusan dengan kompetensi bidang Agronomi dan Hortikultura pada jenjang S1 hingga S3, bidang Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman pada jenjang S2 dan S3, Ilmu dan Teknologi benih pada jenjang S2 dan S3. Perubahan di bidang pertanian terjadi dengan cepat dan masif terkait perkembangan informasi dan teknologi. Untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dan perbaikan berkelanjutan perlu masukan dari stakeholder (pengguna lulusan, alumni, mahasiswa). Berkenaan dengan hal tersebut perlu dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan para stakeholder.
Alumni Departemen AGH-Faperta-IPB : Sandi Octa Susila, Pemuda 26 Tahun Penghasilan Pertaniannya Rp 500 Juta Per Bulan
Cianjur - Pemuda berumur 26 tahun mendapatkan penghasilan Rp 500 juta per bulan dari agribisnis sayuran.
Masih muda, berpendidikan S2 IPB, penggerak 373 petani, mengelola total 120 hektare lahan sayuran berafiliasi dengan PTPN dan lahan swasta serta lahan pribadi dengan membawahi 50 karyawan adalah sederet figur seorang Sandi Octa Susila. Pemuda kelahiran Cianjur ini menetapkan jalur profesi dan bisnisnya di dunia pertanian. Hal yang teramat jarang digeluti anak muda pada usianya. Bahkan dia memulai usaha sejak duduk di semester 5, S1 IPB.
Alumni Departemen AGH-Faperta-IPB : Sandi Octa : Sosok Milyader Muda Pertanian
Cianjur (6/9) – Masih muda, lulusan S2 IPB, penggerak 373 petani, mengelola 120 hektare lahan sayuran dan membawahi 50 karyawan adalah sederet figur seorang Sandi Octa. Pemuda kelahiran Cianjur ini menetapkan jalur profesi dan bisnisnya di dunia pertanian. Hal yang teramat jarang digeluti anak muda pada usianya. Bahkan dia memulai usaha sejak duduk di semester 5.
Awal terjun di dunia bisnis, Sandi melihat banyak hasil panen kebun sayur tidak maksimal diperjualbelikan. Bermodalkan salah satu website jual beli, Sandi mendokumentasikan satu per satu hasil produksi ayahnya. Dari situlah dia mendapat pengalaman pertama.
Program Start Up industri IPB3S dan Teknologi IPB Prima Departemen AGH-Faperta-IPB untuk wujudkan program swasembada pangan nasional
Sukses Panen Raya Jenis Padi Unggulan IPB3S, Warga Cigelap Syukuran
Warga petani Cigelap, Parung, Cibalong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan panen raya benih padi IPB 3S. Padi unggulan yang lahir dari persilangan padi jenis Fatmawati dengan koleksi jenis lain yang dimiliki Hajrial Aswidinnoor ini dipanen pada Rabu (14 /08/2019), sekitar pukul 13:00 WIB.
Panen raya yang dihadiri tokoh masyarakat, Rektor Universitas Siliwangi Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir. M.Si dan ketua Dewan Pembina petani DR. H. Iwan Saputra, SE., M.Si
Departemen AGH-Faperta-IPB meluncuran Buku Dasar-dasar Agronomi : Prof. (Em) Dr. Ir. Sri Setyati Harjadi, M.Sc.
Rabu 7 Agustus 2019 Departemen Agronomi dan Hortikultura menyelenggarakan acara Peluncuran Buku Dasar-dasar Agronomi karya Prof. (Em) Dr. Ir. Sri Setyati Harjadi, M.Sc.
Buku Dasar-dasar Agronomi tulisan Prof. (Em) Dr. Ir. Sri Setyati Harjadi, M.Sc. merupakan gerbang bagi mahasiswa Fakultas Pertanian untuk mengetahui dasar-dasar pertanian. Dalam buku ini terkandung 3 pokok utama yaitu wawasan pertanian masa lalu dan masa datang, pengetahuan mendalam mengenai tanaman dan lingkungan tumbuhnya (tanah, cahaya matahari, iklim), disertai tehnik budidaya tanaman. Penulis bermaksud untuk menuangkan secara komprehensif seluruh pengetahuan agronomi dalam buku ini.
Dosen AGH-Faperta-IPB : Tingkatkan Produksi Kelapa Sawit dengan Precipalm
Program Start Up industri IPB3S dan Teknologi IPB Prima Departemen AGH-Faperta-IPB untuk wujudkan program swasembada pangan nasional
In 2012 Rice Breeding group of IPB lead by Dr. Hajrial Aswidinnoor released a new type of a low land type rice varieties named IPB 3S. The new variety of rice have an average productivity of 7 tons / ha and potentially productivity about 11.2 tons / ha. The new type rice variety has less number of tillers (7-11 tillers /clump), however they have high number of grain / panicles (250-450 grain / panicles). Starting 2017 – 2019 Throught the strat up Seed Industry program, seed of the New variety has been spreaded to 26 provinces. Farmer get advantage as the use of the new variety could increase their rice yield about 2 tons/ha higher compare to the previously used variety.